Selasa, 09 Oktober 2012

Kesenian Rudat - Rebana (Rudat Tunjung Putih)


Kesenian Rudat Rebana  merupakan kesenian tradisional yang bernafaskan  Islam  yang berkembang di wilayah Banten,  dan  sering  digunakan  atau  ditampilkan dalam acara-acara dalam  menyambut  dan memeriahkan  hari-hari besar Islam. kesenian ini merupakan seni musik  yang   dimainkan secara serempak oleh lebih dari 15 sampai dengan 25 orang yang diiringi dengan suara Dzikir dan Sholawat atau puji-pujian kepada ALLAH SWT dan Rosulnya.





Dibeberapa wilayah pementasan kesenian ini juga sering dipadukan dengan tarian-tarian dan juga sering dipadukan dengan pencak silat.



Rebananya sendiri terbuat dari kulit hewan seperti kulit sapi atau kambing yang dibentangkan di atas lingkaran kayu dan menimbulkan bunyi-bunyian seperti bunyi gendang, beduk dan sejenisnya, karena terbuat dari bahan yang hampir sama, cuma bentuk dan ukurannya yang berbeda yaitu lebih Pipih (tipis) atau kecil. Untuk menghasilkan suatu suara seperti suara bas menggunakan. Rebana yang lebih besar dari yang lainnya atau untuk suara yang lebih melenting atau kencang menggunakan rebana yang lebih kecil dari yang lainnya. 




Betuknya hampir sama dengan rebana yang digunakan untuk mengiringi lagu kosidahan atau dengan istilah lain Ketimpringan atau Bend Kepret cuma agak sedikit berbeda karena dalam rebana Rudat di kasih Kecrek (Plat besi tipis yang dirangkai dipasang disekeliling rebana untuk menghasilkan efek treble).



Rebana yang di gunakan dalam satu iringan lebih dari 15 sampai dengan 25 buah rebana dengan suara dan ukuran/betuk yang berbeda, rebana di tabuh dengan cara dipukul dengan telapak tangan atau menggunakan alat pemukul rebana secara bersamaan, tapi dengan irama yang berbeda dengan ukuran rebana yang berbeda pula sehingga menimbulkan bunyi yang selaras dan saling mengisi dan dipadukan dengan mengucapkan Dzikir dan Sholawat ataupun puji-pujian kepada ALLAH SWT secara bersama sama yang diucapkan oleh setiap penabuhnya ataupun orang yang ikut mengiringi tabuhan tersebut.



Di daerah kami sendiri di lingkungan Tunjung Putih Kelurahan Gedong Dalem Kecamatan Jombang Kota Cilegon Propinsi Banten, Kesenian Rudat-rebana yang sekarang dimotori oleh Yai Asraf, Bapak Hasan dan Bapak Safe'i sudah sejak lama ada yang merupakan warisan seni nenek moyang kami yang sampai saat ini masih tetap terjaga dan sering di gunakan untuk kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. seperti halnya menyambut Hari hari besar Islam Seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Pawai MTQ, atau pun sebagai kesenian yang mengiringi/menghibur masyarakat seperti mengiringi pawai /arak-arakan Pengantin, Hari Besar Nasional seperti pawai 17 Agustus dll. Demikian semoga bermanfaat.

Kamis, 14 Juni 2012

Pencak Silat Bandrong Banteng Malang Tunjung Putih (BMTP)





adalah kesenian tradisional khas Banten yang digunakan untuk mengiringi gerakan seni bela diri Pencak Silat, kesenian Debus dan lain sejenisnya, kesenian ini adalah salah satu seni musik tradisional yang terdiri dari rangkaian beberapa alat musik diantaranya:

1. Gong
    a. Gong gede
    b. Gong Cilik
    c. Gong Kempul
    d. Gong Angkeb / Gong Panggang
2. Beduk / Gendang / Doblang / Petingtung
3. Kenong
4. Kecrek
5. Trompet / Celempret





Bagian-bagian alat musik tersebut dimainkan secara bersamaan sehingga menjadi kesatuan dalam alunan musik tradisional yang sering digunakan atau dipadukan dengan gerakan-gerakan pencak silat dan juga sebagai pengiring kesenian Debus bahkan juga di lengkapi dengan bodoran/lawakan.





Kesenian ini (Kendang Pencak Silat Bandrong Banteng Malang Tunjung Putih) juga dilegkapi dengan Dayak/Dayakan yaitu sejumlah pemain pencak silat yang bermain secara serempak lengkap dengan  dua orang bermain dengan senjata Cabang (trisula) dan Alu (tongkat) yang di komandoi oleh satu orang pemimpin dan juga terdapat Orang-orangan raksasa atau sejenis Ondel-ondel atau kami menyebutnya dengan Pepetan Wewe, monyet-monyetan, orang-orangan gendong dll.




Kesenian Kendang Pencak Silat Bandrong Banteng Malang Tunjung Putih yang beralamat di Lingkungan Tunjung Putih  RT.002 RW.002 Kelurahan Gedong Dalem Kecamatan Jombang Kota Cilegon-Banten, telah berdiri sekitar tahun 1970 yang diprakarsai oleh Bapak Aksam dan kawan-kawan yang ingin mepunyai alat musik kesenian yang bersifat hiburan/menghibur tapi juga bermanfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat di lingkungan Tunjung Putih untuk menunjang kegiatan yang sedang di geluti masyarakat waktu itu yaitu seni bela diri Pencak Silat, disamping untuk melestarikan seni budaya tradisional khas daerah Banten



Pada awalnya Kesenian ini hanya digunakan untuk konsumtif Pribadi warga lingkungan Tunjung Putih Sebagai Hiburan Pengiring Seni Bela Diri Pencak Silat  dimasa itu yang sedang berkembang yaitu Seni Bela Diri Pencak Silat Bandrong yang Kemudian diberi nama Persatuan Pencak Silat Bandrong Banteng Malang Tunjung Putih yang juga sedang di geluti oleh Bapak Aksam dan Kawan-kawan, dan Alhamdulillah keberadaannya sampai saat ini masih terjaga dan terpelihara serta masih aktif dan berjalan dengan baik.



 


Seiring perjalanannya Kesenian Kendang dan Seni Bela Diri Pencak Silat ini banyak digunakan sebagai hiburan warga masyarakat di luar lingkungan kami misalnya sebagai hiburan untuk menyemarakkan Selamatan/hajatan, Peresmian suatu acara bahkan sebagi pengiring arak-arakan dalam kegiatan masyarakat diantaranya kegiatan Hari-hari Besar Islam/Daerah dan Hari-hari Besar NasIonal Khususnya di Kota Cilegon. Demikian artikel ini kami tulis semoga bermanfaat.




DEWAN PENGURUS
PERSATUAN PENCAK SILAT BANDRONG BANTENG MALANG TUNJUNG PUTIH
(KESENIAN KENDANG PENCAK SILAT BANDRONG BANTENG MALANG TUNJUNG PUTIH) :

Penanggung Jawab    : AKSAM
Pembina                     : SUFNI
Penasehat                  : SUHAEMI

Ketua                          : AKSAM
Wakil Ketua                : ASMA’I
Sekretaris                   : ROHMAN
Sekretaris                   : ROHMAT

Anggota :
1. ROHYULI
2. RUDI RUSLAINI
3. SEPTIYANTO
4. ARIES SUGITO
5. SUPENDI
6. SURYADI
7. SUHERMAN
8. NASUHA
9. JAMALUDIN



TIM PENABUH KENDANG : 

1.Gong                                     : ROHMAN,SUPENDI
2.Gong Kempul                       : SUHAI, JUFRONI
3. Gendang//Beduk/Doblang   : RUDI RUSLAIN,ARIES SUGITO
4. Kenong                                : ROHYULI, SURYADI
5. Kecrek                                 : ROHMAT, ASEP
6. Terompet/Celempret            : SAHRANI, SOHARI

                                                





TIM PENCAK SILAT : 

GURU BESAR :
AKSAM, JAHIDI, MADRARA, SUHAI,MAUN, SAFE'I, M. SYUKUR,

MURID :
MMAN, RUDI, IYUL, SURYADI, SUPENDI, ASEP, GITO, RUWIYAN, SUFIYAN, SOFAN, ROHIM, NASIR, NAS, HERMAN, BAHRUDIN, SUPRIYADI, IPANG, AMIR, HALIL, A'AS, BADRI, NAWASI, MASNE alias BEDOG, HADI, DIMAS, BUDI, BABUK, IIDOK, UDIN, BEJO, DEDES, ALFY, ARNY, RIESA, KUNA, DLL.